Beranda | Artikel
3 Cara Terbebas dari Godaan Was-was Setan - Syaikh Muhammad al-Mayuf #NasehatUlama
Senin, 27 Juni 2022

3 Cara Terbebas dari Godaan Was-was Setan – Syaikh Muhammad al-Ma’yuf #NasehatUlama

Bagaimana cara agar seseorang dapat terbebas dari setan dan godaannya?
PERTAMA:
Seseorang dapat terbebas darinya dengan memperbanyak zikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, karena zikir kepada Allah adalah hal paling agung yang dapat melindungi seorang Muslim dari godaan waswas setan. Zikir merupakan benteng yang kokoh dan perlindungan yang kuat yang jika seorang Muslim memasukinya, maka setan tidak akan mampu menembusnya dengan cara apa pun.

KEDUA:
Seseorang harus meminta perlindungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari setan ketika ia sedang menggoda. Dalam hadis Utsman bin Abi al-Ash yang diriwayatkan dalam kitab ash-Shahih disebutkan bahwa ia pernah mengadu, “Wahai Rasulullah, sungguh setan menghalangiku dari salatku, ia membuatku ragu dalam salatku.” Beliau menanggapi, “Itu adalah setan yang disebut dengan Khinzab, jika kamu merasakan kehadirannya, maka tiuplah ke arah kirimu sebanyak 3 kali, dan mintalah perlindungan kepada Allah darinya.”
Utsman bin Abi al-Ash berkata, “Lalu aku mempraktekkannya, sehingga Allah pun menjauhkannya dariku.” Yakni ia menengok sedikit ke arah kiri, meskipun ia sedang salat, kemudian meniup sebelah kirinya seraya berkata, “A’uudzubillaahi minasy-syaithoonir-rojiim.” Ia pun mengatakan, “… sehingga Allah pun menjauhkan setan dariku.”

KETIGA:
Hal ketiga yang menjadi cara untuk menangani godaan-godaan setan ini yang terbesit di dalam hati dan mendatangi jiwa, adalah dengan segera menghentikan bisikan itu. Jika setan membisikkan godaan itu ke dalam dirimu, wahai hamba Allah, maka segera hentikanlah, karena ia akan berkesinambungan (jika tidak dihentikan). Jika seseorang dapat segera memotongnya dengan kekuatan dari Allah Ta’ala dan berzikir kepada-Nya, maka godaan itu akan berakhir. Namun jika ia membiarkannya, maka ia tidak akan usai. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setan akan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu ia akan membisikkan, ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?’ Hingga ia mengatakan, ‘Siapa yang menciptakan Allah?’ Jika seseorang mendapati hal itu, maka hendaklah ia katakan, ‘Aku beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya.’” Lalu hendaklah ia segera berhenti mengikuti bisikan itu. Jika ia berhenti darinya dan tidak mempedulikannya lagi, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membebaskannya darinya.

======================================================================================================

وَكَيْفَ يَتَخَلَّصُ الْإِنْسَانُ مِنَ الشَّيْطَانِ وَوَسَاوِسِهِ؟

يَتَخَلَّصُ مِنْهُ أَوَّلًا بِالْإِكْثَارِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

فَإِنَّ ذِكْرَ اللهِ

أَعْظَمُ مَا يَعْتَصِمُ بِهِ الْمُسْلِمُ

مِنْ وَسَاوِسِ الشَّيَاطِيْنِ

فَالذِّكْرُ هُوَ الْحِصْنُ الْحَصِيْنُ وَالْحِرْزُ الْمَكِيْنُ

الَّذِي إِذَا دَخَلَ فِيهِ الْمُسْلِمُ

فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْفُذَ إِلَيْهِ بِحَالٍ مِنَ الْأَحْوَالِ

الأَمْرُ الثَّانِي أَنْ يَتَعَوَّذَ الْإِنْسَانُ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ الشَّيْطَانِ عِنْدَ الْوَسْوَسَةِ

وَفِي حَدِيثِ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ الْمُخَرَّجِ فِي الصَّحِيحِ

إِنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ

إِنَّ الشَّيْطَانَ حَالَ بَيْنِي وَبَيْنَ صَلَاتِي يَلْبِسُهَا عَلَيَّ

قَالَ ذَلِكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خِنْزَبٌ

فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَانْفُثْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا

وَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ

قَالَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللهُ عَنِّيْ

أَيْ يَلْتَفِتُ عَنْ يَسَارِهِ حَتَّى وَلَوْ كَانَ فِي الصَّلَاةِ قَلِيلًا

وَيَنْفُثُ عَنْ يَسَارِهِ وَيَقُولُ أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

قَالَ فَأَذْهَبَهُ اللهُ عَنِّي

الْأَمْرُ الثَّالِثُ مِنْ وَسَائِلِ

الْعِلَاجِ عِلَاجِ هَذِهِ الْوَسَاوِسِ

وَالَّتِي تَخْطُرُ عَلَى الصُّدُورِ

وَتَرِدُ عَلَى النُّفُوسِ

أَنْ يَنْتَهِيَ الْإِنْسَانُ مِنْهَا

فَإِذَا قَذَفَ الشَّيْطَانُ فِي رُوعِكَ يَا عَبْدَ اللهِ شَيْئًا مِنْ هَذِهِ الْوَسَاوِسِ

فَانْتَهِ

فَإِنَّهَا حَلَقَاتٌ

إِنْ تَمَكَّنَ الْإِنْسَانُ أَنْ يَقْصِمَهَا بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَذِكْرِهِ انْتَهَتْ

وَإِنْ تَرَكَهَا فَإِنَّهَا لَا تَنْتَهِي

قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ

فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ هَذَا؟ مَنْ خَلَقَ هَذَا؟ حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ اللهَ؟

فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَقُلْ آمَنْتُ بِاللهِ وَرُسُلِهِ

ثُمَّ لِيَنْتَهِي

فَإِذَا انْتَهَى عَنْهَا تَشَاغَلَ عَنْهَا

فَإِنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يُرِيْحُهُ مِنْهَا

 


Artikel asli: https://nasehat.net/3-cara-terbebas-dari-godaan-was-was-setan-syaikh-muhammad-al-mayuf-nasehatulama/